aq t0wl2 gsau,tak0t,ngeri bile ad 0wg nx bun0h dry dsebabkan cinta ny x trblz....
kdng2 ayt2 2 brmaen d k0tak fikiran aq....
ble aq d0kc0wg2....
aq arp si dy dpt brfikiran waras,dpt trima sgala kputusan yg aq dh wt...
jgn dsebabkan cinta ...
si dye snggup "menempah tiket" ke "lautan api" yg
sgt2 dgeruni 0leh sume umat Islam....
krna Allahx akn trima 0wg yg snggp wt prkara
ble aq d0k
aq arp si dy dpt brfikiran waras,dpt trima sgala kputusan yg aq dh wt...
jgn dsebabkan cinta ...
si dye snggup "menempah tiket" ke "lautan api" yg
krna Allah
yg mmbhya kan dry ..
etc,,..bunuh dry...
Pandangan Islam
Ayat Al-Qur'an tentang larangan bunuh diri
**"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (An-Nisa' : 29) "Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al Qur'an)."
(QS. Al-Kahfi ; 6)
**diriwayatkan dari Jundab ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "seorang lelaki terluka dan bunuh diri, maka Allah berkata, "Hamba-Ku mendahului-Ku dengan membunuh dirinya sendiri maka Aku haramkan surga untuknya"".
**diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "ia yang bunuh diri dengan mencekik dirinya sendiri, di neraka ia akan terus menerus mencekik dirinya sendiri dan ia yang bunuh diri dengan menikam dirinya sendiri, di neraka ia akan terus menerus menikam dirinya sendiri".
Pandangan Hindu
Dalam agama Hindu, dosa bunuh diri dianggap sama beratnya dengan membunuh orang lain. Kitab-kitab umumnya mengatakan bahwa kematian dengan cara bunuh diri mengakibatkan seseorang menjadi hantu. Bagaimanapun, agama Hindu menganggap bahwa bunuh diri melalui puasa dengan berbagai keadaan tertentu dapat diterima. Perbuatan ini yang dikenali sebagai Sallekhana, yang memerlukan banyak waktu dan daya pikir sehingga tindakan tersebut tidak lagi merupakan suatu tindakan yang mengikuti suara hati. Perbuatan tersebut juga memberikan waktu untuk seseorang menyelesaikan semua urusan duniawinya, merenung tentang kehidupan, serta mendekati diri dengan Tuhan.
Pandangan Buddha
Menurut agama Buddha, perbuatan seseorang pada masa lalu mempunyai pengaruh yang kuat terhadap apa yang dialaminya pada masa kini; perbuatan pada masa kini juga akan mempengaruhi masa depan, menurut doktrin karma. Perbuatan yang dilakukan denagn sengaja melalui akal, fisik, atau pertuturan kata menghasilkan reaksi. Reaksi atau akibat ialah penyebab untuk keadaan yang kita alami di dalam dunia. Agama Buddha mengajarkan bahwa semua orang mengalami banyak penderitaan (duka) yang berasal dari perbuatan negatif pada masa lalu, atau hanya karena kita masih di dalam sengsara. Penyebab penderitaan yang dialami manusia lainnya ialah kematian dan ilusi (maya). Karena setiap benda atau selalu dalam keadaan tidak kekal (fluks), manusia mengalami ketidakpuasan terhadap peristiwa yang tidak tetap dan cepat berlalu dalam kehidupan. Untuk melepaskan diri dari sengsara, seseorang hanya harus menyadari hal yang benar melalui makrifat yang merupakan Nirwana. Bagi penganut-penganut agama Buddha, ajaran pertama bertujuan untuk menahan diri untuk tidak mencabut nyawa, termasuk nyawa sendiri. Bunuh diri dianggap sebagai suatu bentuk tindakan yang negatif. Walaupun demikian, suatu ideologi kuno Asia yang serupa dengan seppuku (harakiri) terus mempengaruhi penganut agama Buddha yang tertindas supaya memilih untuk bunuh diri.
Motif bunuh diri
Pada dasarnya, segala sesuatu itu memiliki hubungan sebab akibat (ini adalah sistematika). Dalam hubungan sebab akibat ini akan menghasilkan suatu alasan atau sebab tindakan yang disebut motif.
Motif bunuh diri ada banyak macamnya. Disini penyusun menggolongkan dalam kategori sebab, misalkan :Dilanda keputusasaan dan depresi
Cobaan hidup dan tekanan lingkungan.
Gangguan kejiwaan / tidak waras (gila).
Himpitan Ekonomi atau Kemiskinan (Harta / Iman / Ilmu)
Penderitaan karena penyakit yang berkepanjangan.
Dalam ilmu sosiologi, ada tiga penyebab bunuh diri dalam masyarakat, yaitu
egoistic suicide (bunuh diri karena urusan pribadi),
altruistic suicide (bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain), dan
anomic suicide (bunuh diri karena masyarakat dalam kondisi kebingungan).
No comments:
Post a Comment